SHUTTERSTOCK
Zona Waktu
JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah tengah mempersiapkan strategi terhadap implikasi yang akan
timbul dari penetapan kebijakan penyatuan satu zona waktu. Strategi
tersebut berbasis kepada pertimbangan ilmiah.
Demikian salah satu kesimpulan dari hasil focus group discussion (FGD) di Kementerian Riset dan Teknologi.
Deputi
Bidang Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Prof H. Freddy P.
Zen, sebagai salah satu pembicara mengatakan, dari pertimbangan ilmiah
itu akan memberikan rekomendasi terhadap untung ruginya implementasi
kebijakan penyatuan satu zona waktu.
"Sehingga dalam penyusunan
formulasi kebijakan tersebut sesuai dengan UU No 12 tahun 2011 tentang
peraturan perundang-undangan yang di dalamnya mengharuskan suatu produk
hukum didasarkan pada naskah akademik," kata Freddy, di Jakarta, Kamis
(7/6/2012).
Salah satu implikasi yang diperhitungkan adalah
tentang besaran penggunaan energi. Selain itu, prilaku masyarakat juga
harus diperhatikan.
Dari hasil kajian diketahui, penyatuan zona
waktu itu dihasilkan adanya perubahan perilaku masyarakat terhadap
penggunaan listrik, yang apabila dikonversikan dalam rupiah sebesar Rp
1,6 triliun.
"Sayangnya sejak tahun 2008 sampai sekarang belum ada
yang melanjutkan kajian ini dikarenakan belum ada institusi atau
instansi yang melanjutkan kajian ini dilihat dari aspek lainnya," ujar
Koordinator Peneliti Penyatuan Zona Waktu Kemenristek, Dr Mohammad Nur
Hidayat.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian Riset dan Teknologi
sedang mengembangkan kajian tersebut berdasarkan hasil kajian yang sudah
dilaksanakan pada 2004-2008.
Dalam waktu dekat ini, Kementerian
Riset dan Teknologi akan mengkoordinasikan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian lingkup Kementerian Riset dan Teknologi (LPNK) dan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian serta Komite Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) untuk mengkaji aspek aspek
lainnya.
"Kita berharap adanya penyatuan satu zona Negara Kesatuan
Republik Indonesia, akan terjadi peningkatan produktivitas yang
berpengaruh pada peningkatan daya saing nasional," ujarnya.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar