Murid SD Cangkring Belajar Dalam Ketakutan
Bandung-- Para murid khususnya kelas dua dan kelas tiga SD Cangkring V,
yang terletak di Jalan Laswi 305, Kecamatan Baleendah, Kabupaten
Bandung, dihantui rasa takut.
Rasa taku yang selalu menghantui saat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Ruang kelas yang mereka
tempati jauh dari laik, rapuh, dan sewaktu-waktu bisa roboh.
Atap-atapnya atau eternitnya banyak yang berlubang.
Selain itu,
kalau hujan, air masuk melalui celah atap. Gentingnya banyak yang sudah
keropos. Masuknya air hujan menyebabkan keroposnya mebeler di ruangan.
Seperti meja, lemari, dan kursi. Di ruang kelas 3, meja-meja dirapatkan
ke tengah untuk menghindari air dan keroposan teripleks dari atap.
Sedangkan di ruang yang digunakan kelas dua, dinding depan atau di bawah
papan tulis jebol. Ruang kelas ini bersebelahan dengan ruang kelas yang
digunakan kelas 6. Namun, yang tampak memprihatinkan adalah ruang kelas
2. Bagian tengah atapnya sudah menjorok ke dalam ruangan.
Murid kelas 3, Widi Natalia mengatakan, dia tidak konsentrasi pada saat melakukan belajar di kelas.
"Takut roboh kelasnya. Apalagi kalau hujan. Air pada masuk. Maunya
kelas yang bagus," kata murid berusia 8 tahun ini , Kamis (26/7) siang.
(tribunnews)
Bandung-- Para murid khususnya kelas dua dan kelas tiga SD Cangkring V, yang terletak di Jalan Laswi 305, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, dihantui rasa takut.
Rasa taku yang selalu menghantui saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Ruang kelas yang mereka tempati jauh dari laik, rapuh, dan sewaktu-waktu bisa roboh. Atap-atapnya atau eternitnya banyak yang berlubang.
Selain itu, kalau hujan, air masuk melalui celah atap. Gentingnya banyak yang sudah keropos. Masuknya air hujan menyebabkan keroposnya mebeler di ruangan.
Seperti meja, lemari, dan kursi. Di ruang kelas 3, meja-meja dirapatkan ke tengah untuk menghindari air dan keroposan teripleks dari atap.
Sedangkan di ruang yang digunakan kelas dua, dinding depan atau di bawah papan tulis jebol. Ruang kelas ini bersebelahan dengan ruang kelas yang digunakan kelas 6. Namun, yang tampak memprihatinkan adalah ruang kelas 2. Bagian tengah atapnya sudah menjorok ke dalam ruangan.
Murid kelas 3, Widi Natalia mengatakan, dia tidak konsentrasi pada saat melakukan belajar di kelas.
"Takut roboh kelasnya. Apalagi kalau hujan. Air pada masuk. Maunya kelas yang bagus," kata murid berusia 8 tahun ini , Kamis (26/7) siang. (tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar