Bedak bayi tidak hanya membuat badan si kecil menjadi berbau wangi melainkan juga akan mendatangkan petaka jika digunakan berlebihan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan bedak tabur secara
berlebihan akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan bayi. Benarkah?
Bedak merupakan bubuk higroskopis yang berbentuk sangat halus dan
berguna khususnya untuk mengurangi gesekan pada kulit. Sifatnya yang
higroskopis, membuat bedak mudah menyerap dan mengeringkan kulit. Bedak
juga bersifat sebagai penutup, pelindung, dan pendingin.
Oleh sebab itu bedak cocok digunakan di daerah intertriginosa yang
relatif lebih lembab dibanding dengan kulit bagian tubuh lainnya, dan
cenderung lebih mudah mengalami iritasi akibat gesekan antara dua
permukaan kulit.
Belakangan timbul suatu perbedaan pendapat tentang aman tidaknya
penggunaan bedak pada bayi. Kebanyakan produk bedak bayi menonjolkan
talc sebagai bahan dasarnya. Talc adalah semacam batuan mineral yang
telah melalui proses penambangan dan penggilingan hingga menjadi
butiran-butiran halus.
Melalui proses tersebut, beberapa partikel mineral memang berhasil
disingkirkan, namun beberapa partikel mineral yang serupa dengan asbes
tetap tertinggal. Partikel-partikel inilah yang membuat talc menjadi
berbahaya.
Jika seseorang (apalagi bayi) sering menghirupnya, maka
partikel-partikel yang sangat kecil ini bisa tertinggal di dalam
paru-paru dan menyebabkan peradangan, pneumonia, bahkan bisa saja
kematian. Namun korelasi antara talc dan kanker paru-paru hingga kini
masih belum dapat dipastikan.
Nah, berikut beberapa alasan mengapa bedak talc dianggap berbahaya bagi bayi:
1. Bedak talc terbuat dari berbagai kombinasi bahan seperti zinc
stearate, magnesium silicates, dan sebagainya. Meski tergolong aman bagi
kulit, namun bahan-bahan tersebut berukuran sangat kecil sehingga mudah
terbawa udara seperti debu yang bisa masuk ke dalam paru-paru anak Anda
yang nantinya bisa berakibat fatal bagi paru-paru mereka serta bisa
menyebabkan bayi anda terserang pneumonia atau bahkan kanker paru-paru.
2. Beberapa kasus menyebutkan bahaya menghirup bedak talc bagi bayi
Anda, bahkan beberapa diantaranya menyebabkan kematian. Meski demikian
Anda tak perlu terlalu khawatir jika anak anda kerap menumpahkan bedak
talc selama bedak tersebut tidak terhirup olehnya.
Para ahli kulit membuktikan bahwa jika dibandingkan pemakaian bedak talc
dengan krim atau lotion kulit untuk bayi, maka krim atau lotion kulit
lebih ampuh untuk mencegah dan mengobati ruam popok dibanding bedak.
Berdasarkan sejumlah akibat negatif itulah, American Academy of
Pediatrics melarang penggunaan bedak berbahan dasar talc pada bayi.
Ditambah lagi, belakangan ini muncul isu baru yang menyebut-nyebut
penggunaan bedak berbahan dasar talc pada daerah kemaluan bayi perempuan
dapat menyebabkan kanker ovarium.
Hingga saat ini, isu tersebut masih dalam proses penelitian untuk dibuktikan kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar