Nenek moyang mewarisi sebuah budaya kepada anak cucunya. Budaya
akan terus tumbuh, meski teknologi beranjak semakin canggih. Bagi
sebagian orang, kanibalisme adalah tradisi leluhur di masa lampau. Kata
kanibalisme sendiri berasal dari sebutan orang Spanyol kepada
orang-orang Karibia, suku Hindia Barat, yang dinamai CanĂbales.
Pasalnya, mereka sering melakukan praktik kanibalisme alias makan daging
manusia lain.
Kini kasus manusia kanibal
mulai merebak di kalangan masyarakat modern. Fenomena ini acapkali
dibumbui dengan kisah-kisah mistis dan prosesi pemujaan setan. Pun,
budaya Indonesia tak luput dari fenomena sejenis ini.
Segar diingatan, beberapa kejadian hilangnya mayat-mayat di kuburan.
Sosok Sumanto digadang sebagai manusia kanibal Indonesia. Beritanya
bahkan ramai terdengar di berbagai media massa tanah air. Kasus makan
daging manusia pun menyeruak ke permukaan.
Untuk mencapai keabadian, beberapa orang menjalani ritual makan organ tubuh manusia atau sekedar minum darahnya.
Sebuah desa kecil di Provinsi Punjab, Pakistan, sempat digegerkan
penangkapan dua bersaudara yang dicurigai telah mencuri mayat dan makan
daging manusia. Ghulam Habib, penjaga kuburan, yang telah bekerja selama
30 tahun mengatakan kepada The Tribune Express: "Saya pernah memergoki
mereka melakukannya, tetapi mereka menyerang dan mengancam saya."
Motif kanibalisme tersebut dilatarbelakangi kepercayaan bahwa dengan
makan daging manusia, pelaku akan mendapatkan kekuatan iblis. Menjadi
abadi, tak terlihat, dan Mahakuasa. Arif dan Farman mengungkapkan kepada
polisi bahwa mereka juga makan daging dan rambut mereka sendiri dalam
jumlah kecil. Akankah keabadian itu mereka dapatkan?
Penduduk Cina bahkan telah melakukan praktik kanibalisme tanpa ditutup-tutupi. Mereka yakin bahwa plasenta dan janin manusia adalah obat mujarab untuk menyembuhkan segala penyakit.
Ramuan itu telah diperkenalkan oleh leluhur mereka secara
turun-temurun. Tak heran, jika kepercayaan itu sudah begitu mengakar di
benak mereka.
Sebuah majalah mingguan di Hong Kong pernah mengulas tentang praktik
makan janin di Provinsi Ning Liao, Cina. Penduduk setempat memakan sup
janin untuk menjaga kebugaran tubuh. Dailymail juga menyuarakan hal yang
sama. Terjadi penyelundupan pil kuat Cina yang berisi daging manusia.
Untungnya, aksi penyelundupan berhasil digagalkan oleh petugas bea cukai
Korea Selatan. Departemen Kesehatan Korsel mengklaim pil itu sangat
berbahaya karena telah terkontaminasi bakteri.
Kesehatan menjadi alasan utama mengapa kanibalisme masih menjamur
di dunia. Lain halnya di Indonesia, kanibalisme lebih identik dengan
ilmu hitam dan hukuman adat. Kanibalisme adalah hal yang umum untuk suku
Korowai dan Kombai di Papua. Itu dijalankan sebagai hukuman adat kepada
anggota suku yang diduga dukun. Setelah dibunuh, tubuh mereka dibagikan
untuk santapan seluruh masyarakat adat.
Meski tidak pernah dibuktikan secara ilmiah, pelaku kanibalisme percaya khasiat dari praktik makan daging manusia.
Semua berawal dari sebuah kepercayaan. Di situlah semuanya bermula dan
bermuara. Bak dua sisi mata uang, kepercayaan dan budaya begitu mengikat
satu sama lain. Pada dasarnya, kanibalisme adalah bagian penting dari
sejarah peradaban manusia. Itulah fakta sejatinya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar