Saat gunung meletus dan
memuntahkan material, dipastikan kondisi gunung tersebut dalam kondisi
siaga 1, dan jauh hari sebelumnya penduduk yang bermukim dalam radius 1
kilometer dari pusat letusan telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Lahar, awan panas, material batu yang mempunyai suhu panas antara 700 –
1.200 derajat celcius, sangat berbahaya bagi semua makhluk hidup. Maka
demikian, tindakan menjauhkan penduduk adalah cara menghindari jatuhnya
korban jiwa.
Tidak demikian dengan pria ini, saat orang berbondong – bondong menjauhi
letusan gunung, ia malah asyik mengatur diafragma, mencari angle yang
tepat untuk mengambil muntahan lava serta bumbungan awan panas, semua
dilakukan tepat disekitar kawah.
199 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
Carsten Peter
Carsten Peter, fotografer berusia 53 tahun ini telah melanglang buana
khusus memotret tempat-tempat ekstrim, salah satunya gunung berapi. Tak
jarang ia menghabiskan waktu beberapa bulan di satu tempat demi
menghasilkan kesempurnaan gambar.
Dikutip dari mirror.co.uk , ia menjelaskan sebabnya ia tertarik pada
aksi ekstrim ini,
Saya mulai memotret gunung berapi, karena rasa penasaran pada
kekuatan alam yang luar biasa, menyadari diri saya begitu kecil
dibandingkan kebesaran alam. Saat memotret lava, hawa panas sangat
terasa seperti saya sedang berada di atas tungku. Meskipun telah
mengenakan baju pelindung, saya hanya mempunyai waktu beberapa detik
untuk mengambil gambar diatas kawah sebelum kembali menjauh.
Resiko selalu ada dan tak terduga, dimana tiba-tiba anda tertimpa
kerikil atau hampir tertimpa batu berukuran raksasa. Permukaan disekitar
kawah pun tidak stabil dan rawan longsor, belum lagi gas beracun. Agar
tidak menghirup gas beracun, saya harus akurat memperhatikan arah angin.
Carsten kini juga berprofesi sebagai kontributor tetap majalah National
Geographic dan telah mendapatkan berbagai penghargaan karena hasil
fotonya yang fenomenal.
Berikut adalah beberapa hasil karyanya :
279 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
356 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
439 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
625 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
527 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
721 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
819 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
913 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
Read more at http://uniqpost.com/44090/fotografer-penantang-maut-mengambil-gambar-diantara-semburan-lava/
Read more at http://uniqpost.com/44090/fotografer-penantang-maut-mengambil-gambar-diantara-semburan-lava/
Carsten Peter,
fotografer berusia 53 tahun ini telah melanglang buana khusus memotret
tempat-tempat ekstrim, salah satunya gunung berapi. Tak jarang ia
menghabiskan waktu beberapa bulan di satu tempat demi menghasilkan
kesempurnaan gambar.
Dikutip dari mirror.co.uk , ia menjelaskan sebabnya ia tertarik pada
aksi ekstrim ini,
Saya mulai memotret gunung berapi, karena rasa penasaran pada
kekuatan alam yang luar biasa, menyadari diri saya begitu kecil
dibandingkan kebesaran alam. Saat memotret lava, hawa panas sangat
terasa seperti saya sedang berada di atas tungku. Meskipun telah
mengenakan baju pelindung, saya hanya mempunyai waktu beberapa detik
untuk mengambil gambar diatas kawah sebelum kembali menjauh.
Resiko selalu ada dan tak terduga, dimana tiba-tiba anda tertimpa
kerikil atau hampir tertimpa batu berukuran raksasa. Permukaan disekitar
kawah pun tidak stabil dan rawan longsor, belum lagi gas beracun. Agar
tidak menghirup gas beracun, saya harus akurat memperhatikan arah angin.
Carsten kini juga berprofesi sebagai kontributor tetap majalah National
Geographic dan telah mendapatkan berbagai penghargaan karena hasil
fotonya yang fenomenal.
Berikut adalah beberapa hasil karyanya :
279 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
356 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
439 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
625 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
527 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
721 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
819 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
913 Fotografer Penantang Maut, Mengambil Gambar Diantara Semburan Lava
Read more at http://uniqpost.com/44090/fotografer-penantang-maut-mengambil-gambar-diantara-semburan-lava/
Read more at http://uniqpost.com/44090/fotografer-penantang-maut-mengambil-gambar-diantara-semburan-lava/
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-DKI Jakarta menuntut Pemerintah Myanmar untuk segera mengusut tuntas kasus pembantaian umat muslim Rohingya. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, HMI menyatakan kedubes Myanmar harus hengkang dari Indonesia.
"Terjadi pembantaian umat muslim di Ronghya. Tapi dibiarkan begitu saja. Aparat keamanan Myanmar diam seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ini tindak kejahatan kemanusiaan yang keji," ujar Agus Harta, Ketua HMI Jakarta Selatan, saat memimpin aksi damai di depan kantor Duta Besar Myanmar, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
HMI juga menuntut agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikap tegas dan memberikan sanksi terhadap pemerintah Myanmar. Dan mendesak pemerintah Indonesia mengecam untuk mengecam insiden pembantaian tersebut.
"Jika pemerintah Indonesia tidak kunjung menggubrisnya, kami akan kerahkan seluruh kader HMI di Indonesia. Untuk mengusir kedubes Myanmar dari tanah air Indonesia," kata Agus.
Meskipun tidak ada tanggapan dari pihak Kedubes Myanmar terhadap aksi yang digelar selama 30 menit itu, Agus dan rekan-rekannya tidak patah arang. Mereka bertekad akan menggelar aksi yang lebih besar jika pemerintah Myanmar tidak segera menangani kasus Rohingya.
Belum lama ini, Presiden Myanmar, Thein Sein, menyatakan, kaum Muslim Rohingya harus diusir dari negara itu. Dan dikirim ke kamp pengungsian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menolak mengakui komunitas Muslim Rohingya yang berjumlah hampir satu juta jiwa.
Pemerintah Myanmar mengklaim, Rohingya adalah imigran gelap dan bukan warga asli meskipun telah tinggal di negara itu sejak beberapa generasi sebelumnya. Kekuatan oposisi Myanmar yang dipimpin Suu Kyi juga terkesan menghindar dari persoalan tersebut. Dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss, bulan lalu, Suu Kyi menyatakan tidak tahu bahwa Muslim Rohingya adalah warga negara Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar