JAKARTA
- Sejumlah pengamat membeberkan 5 kebohongan Calon incumbent Gubernur
DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) Gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun
menjabat.
Menurut mereka, Fauzi Bowo yang akrab disapa dengan
nama Foke ini gagal menepati janji-janji yang diberikannya selama masa
kampanye maupun selama menjabat.
“Fauzi Bowo telah melakukan 5 kebohongan besar selama menjabat. Hampir
tidak ada janjinya yang ditepati, kecuali hanya di kata-kata saja,” ujar
pengamat politik Universitas Indonesia Andrinof Chaniago, Senin
(9/7/2012).
Kebohongan pertama adalah klaim mengenai pendidikan
gratis 12 tahun. Fakta dan data di lapangan justru menunjukkan bahwa
biaya pendidikan khususnya sumbangan gedung, buku, dan lain-lain justru
sangat memberatkan masyarakat.
Apalagi ketika tingkat kemiskinan di Jakarta mencapai 12,7 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Kebohongan kedua adalah kebohongan mengenai kesehatan gratis untuk
penduduk miskin. Fakta dan kesaksian masyarakat justru membuktikan bahwa
jangankan mendapatkan pengobatan gratis, masyarakat justru dibebani
dengan biaya siluman ketika harus mendapatkan Surat Keterangan Tanda
Miskin (SKTM).
Kebohongan ketiga adalah pernyataan Fauzi Bowo bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan insiatif dan prestasi dari Pemda DKI.
Padahal, BKT merupakan inisiatif dari mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla, dan dikerjakan Pemerintah Pusat sesuai dengan laporan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Kebohongan keempat
adalah pernyataan Fauzi Bowo bahwa masalah kependudukan dan pendataan
KTP yang sudah mulus. Padahal penyelesaian proyek E-KTP justru ditunda
setelah Pilkada yang dinilai mengindikasikan adanya niat curang.
Kebohongan kelima adalah janji Fauzi Bowo bahwa MRT sudah selesai tahun
2013. Padahal tendernya saja baru mau mulai September tahun ini.
"Masyarakat umum, khususnya remaja dan mahasiswa, tidak boleh netral
atau golput. Kita harus bisa tentukan sikap dengak akal sehat.
Setidaknya kita sadar bahw a Fauzi Bowo tidak bisa diteruskan lagi," ujar
Sekjen Himpunan Pasca Sarjana UI Adjie Prayito.
Menurut mereka, Fauzi Bowo yang akrab disapa dengan nama Foke ini gagal menepati janji-janji yang diberikannya selama masa kampanye maupun selama menjabat.
“Fauzi Bowo telah melakukan 5 kebohongan besar selama menjabat. Hampir tidak ada janjinya yang ditepati, kecuali hanya di kata-kata saja,” ujar pengamat politik Universitas Indonesia Andrinof Chaniago, Senin (9/7/2012).
Kebohongan pertama adalah klaim mengenai pendidikan gratis 12 tahun. Fakta dan data di lapangan justru menunjukkan bahwa biaya pendidikan khususnya sumbangan gedung, buku, dan lain-lain justru sangat memberatkan masyarakat.
Apalagi ketika tingkat kemiskinan di Jakarta mencapai 12,7 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Kebohongan kedua adalah kebohongan mengenai kesehatan gratis untuk penduduk miskin. Fakta dan kesaksian masyarakat justru membuktikan bahwa jangankan mendapatkan pengobatan gratis, masyarakat justru dibebani dengan biaya siluman ketika harus mendapatkan Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM).
Kebohongan ketiga adalah pernyataan Fauzi Bowo bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan insiatif dan prestasi dari Pemda DKI.
Padahal, BKT merupakan inisiatif dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan dikerjakan Pemerintah Pusat sesuai dengan laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Kebohongan keempat adalah pernyataan Fauzi Bowo bahwa masalah kependudukan dan pendataan KTP yang sudah mulus. Padahal penyelesaian proyek E-KTP justru ditunda setelah Pilkada yang dinilai mengindikasikan adanya niat curang.
Kebohongan kelima adalah janji Fauzi Bowo bahwa MRT sudah selesai tahun 2013. Padahal tendernya saja baru mau mulai September tahun ini.
"Masyarakat umum, khususnya remaja dan mahasiswa, tidak boleh netral atau golput. Kita harus bisa tentukan sikap dengak akal sehat. Setidaknya kita sadar bahw a Fauzi Bowo tidak bisa diteruskan lagi," ujar Sekjen Himpunan Pasca Sarjana UI Adjie Prayito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar