Peter Higgs, fisikawan Inggris pencetus teori partikel Higgs, turut
hadir dalam seminar dan konferensi ilmiah tentang penemuan Higss boson
di laboratorium CERN di Jenewa, Rabu 4 Juli 2012. Pria yang kini telah
berusia 83 tahun itu sangat senang karena bisa menyaksikan penemuan yang
membuktikan teorinya.
“Penemuan ini benar-benar suatu hal yang luar biasa yang terjadi
dalam hidup saya,” kata Higgs kepada wartawan. Peter Ware Higgs adalah
ilmuwan yang pertama kali mengemukakan teori keberadaan partikel Higgs,
atau dikenal sebagai partikel Tuhan, pada 1964.
Fisikawan kelahiran Inggris, 29 Mei 1929 duduk di deretan paling
depan dalam seminar dan konperensi pers di CERN. Pria yang seluruh
rambutnya sudah memutih ini masih terlihat antusias dan menyimak dengan
seksama paparan ilmiah yang disampaikan ilmuwan CERN.
Bahkan Higgs sempat dua kali diminta wartawan untuk memberikan
tanggapan tentang penemuan CERN yang cukup menghebohkan ini. “Saya tidak
dalam kapasitas menjawab pertanyaan. Tapi yang pasti saya sangat senang
dengan pencapaian ini,” kata Higgs menjawab wartawan dengan suara
terbata-bata.
Dalam teorinya, profesor emeritus dalam bidang fisika teori di
Universitas Edinburgh ini menyatakan Higgs merupakan partikel terakhir
yang belum ditemukan melalui Model Standar, yakni teori fisika partikel
yang dianut hampir seluruh fisikawan. Penemuan partikel Higgs
disebut-sebut dapat menjawab teka-teki asal usul alam semesta.
Bukti keberadaan partikel Higgs diperoleh dari pemukul atom terbesar
di dunia, Large Hadron Collider, di Swiss. Para peneliti CERN pada
Desember tahun lalu mengklaim pernah melihat sebuah partikel dengan
berat sekitar 125 kali massa proton, dan sejak itu meyakininya sebagai
partikel Higgs.
“Sebagai orang awam saya akan mengatakan, ”Kami memilikinya”,” kata
Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer dalam konferensi pers. “Tapi sebagai
ilmuwan saya harus mengatakan, ”Apa yang kami miliki? Kami telah
menemukan boson dan sekarang harus mengetahui apa jenis boson itu”.”
Heuer mendapat gempuran pertanyaan dari wartawan dalam konferensi
pers selama hampir satu jam. Berbagai pertanyaan mendasar terlontar dari
mulut para juru warta yang datang dari beberapa negara, seperti,
“Apakah itu benar-benar Higgs boson?”, “Berapa persen anda yakin itu
Higgs boson?”, “Apa pengaruh penemuan Higgs boson bagi kehidupan
manusia?”
Untuk pertanyaan terakhir, misalnya, Heuer menjawab singkat. “Jika
partikel ini tidak ada, maka anda tidak akan ada di ruangan ini,” kata
dia. Jawaban Heuer langsung disambut gelak tawa dari para wartawan.
Ilmuwan CERN resmi menyatakan keberadaan Higgs boson alias partikel
Tuhan, dalam sebuah konperensi pers di Jenewa, Rabu 4 Juli 2012.
Partikel baru dengan massa sekitar 125-126 gigaelectronvolts (GeV) ini
ditemukan lewat eksperimen ATLAS dan CMS menggunakan akselerator
partikel terbesar sejagad, Large Hadron Collider, di Jenewa, Swiss.
Penemuan partikel subatomik ini diyakini berdampak luas pada
perkembangan ilmu pengetahuan modern dan pemahaman umum tentang alam
semesta. Para fisikawan mendefinisikan setidaknya lima implikasi
terbesar dari penemuan partikel Tuhan:
1. Asal Usul Massa
Higgs boson telah lama dianggap kunci untuk memecahkan misteri
asal-usul massa. Higgs boson berkaitan dengan medan Higgs dan mekanisme
Higgs. Teorinya, setiap partikel yang melewati medan Higgs akan
memperoleh massa, seperti perenang yang bergerak melalui kolam renang
akan basah.
“Jika tidak ada mekanisme seperti itu, maka semuanya akan menjadi tak
bermassa,” kata Joao GuimarĂ£es da Costa, seorang ahli fisika di Harvard
University. Penemuan Higgs boson semakin menegaskan bahwa mekanisme
Higgs bagi partikel untuk memperoleh massa sudah benar.
2. Model Standar
Model Standar adalah teori fisika partikel yang menjelaskan
konstituen terkecil alam semesta, yakni partikel. Dengan ditemukannya
Higgs boson, semua partikel yang diprediksi oleh Model Standar telah
lengkap.
“Higgs boson adalah bagian yang hilang dalam Model Standar.
Penemuannya akan menjadi konfirmasi bahwa teori-teori yang kita miliki
sekarang benar,” kata Jonas Strandberg, seorang peneliti di CERN yang
bekerja pada eksperimen ATLAS.
Kendati Higgs boson melengkapi Model Standar, namun Model Standar itu
sendiri sebenarnya dianggap tidak lengkap. Teori itu tidak mencakup
gravitasi dan materi gelap (dark matter) yang diperkirakan membentuk 98
persen dari semua materi di alam semesta.
“Model Standar menggambarkan apa yang telah kita ukur, tapi tidak ada
gravitasi dan materi gelap di dalamnya,” kata fisikawan CERN William
Murray. “Jadi kami berharap bisa memasukkan lebih banyak.”
3. Gaya Dasar Alam Semesta
Penemuan Higgs boson bakal membantu menjelaskan tentang penyatuan dua
gaya dasar di alam semesta. Dua gaya itu adalah gaya elektromagnetik
yang mengatur interaksi antara partikel bermuatan, serta gaya lemah yang
bertanggung jawab untuk peluruhan radioaktif.
Setiap gaya di alam semesta berhubungan dengan partikel. Partikel
yang terikat dengan elektromagnetisme adalah foton, dengan ukuran kecil
dan tak bermassa. Sementara gaya lemah dikaitkan dengan partikel yang
disebut boson W dan Z yang massanya sangat besar. Mekanisme Higgs
dianggap bertanggung jawab atas penyatuan keduanya.
“Jika anda menaruh boson W dan Z pada medan Higgs, keduanya akan
bercampur dan memperoleh massa,” kata Strandberg. “Hal ini menjelaskan
mengapa boson W dan Z memiliki massa, sekaligus menyatukan gaya
elektromagnetik dan gaya lemah.”
4. Supersimetri
Teori lain yang terpengaruh oleh penemuan Higgs disebut supersimetri.
Idenya adalah setiap partikel yang dikenal memiliki partikel
“superpartner” dengan karakteristik yang sedikit berbeda.
Terori supersimetri menjadi menarik karena dapat membantu menyatukan
beberapa gaya di alam semesta, bahkan menawarkan calon partikel yang
membentuk materi gelap. Besarnya massa Higgs boson bakal menentukan
kebenaran teori ini.
“Jika Higgs boson ditemukan pada massa yang rendah, teori
supersimetri masih layak. Kami masih harus membuktikan bahwa
supersimetri memang ada,” kata Strandberg.
5. Validasi LHC
Large Hadron Collider (LHC) adalah akselerator partikel terbesar
sejagad. Mesin seharga US$ 10 miliar ini dibangun untuk menyelidiki
adanya energi yang lebih besar ketimbang yang pernah dicapai di Bumi.
Menemukan Higgs boson disebut-sebut sebagai salah satu tujuan pembuatan
LHC.
“Pembuatan mesin untuk menguak rahasia alam semesta butuh biaya besar
dan waktu yang lama. Penemuan Higgs boson tentu langkah yang sangat
besar dan menjadi pembenaran untuk LHC,” kata Guimaraes da Costa.
Yang tak kalah penting, penemuan Higgs boson tentu memiliki implikasi
besar bagi ilmuwan Peter Higgs dan rekan-rekannya yang pertama kali
mencetuskan teori mekanisme Higgs tahun 1964. “Ada beberapa orang yang
akan mendapatkan hadiah Nobel,” kata Vivek Sharma, seorang fisikawan di
University of California, San Diego.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar