Jakarta
- Krisis utang di negara-negara Uni Eropa berdampak pada menurunnya
daya beli masyarakat. Masyarakat Uni Eropa saat ini mengalami perubahan
pola konsumsi akbat krisis.
"Krisis di Eropa mengakibatkan orang di
Eropa down shifting kemampuan daya belinya turun. Kemudian dia pindah
konsumsinya yang tadinya mereka makan di restoran jadi
makan di rumah sendiri, tadinya mereka barbeque pakai gas sekarang
pakai arang batok kelapa," ungkap Guru Besar Universitas Indonesia (UI)
dan dan juga pakar Entrepreneur, Rhenald Kasali di Jakarta, Kamis
(5/7/2012).
Beralihnya pola konsumsi masyarakat uni Eropa saat ini
yang lebih memilih untuk menggunakan produk dengan harga murah, menurut
Rhenald produk-produk dari Indonesia bisa menjadi salah satu pilihan
karena menawarkan harga yang relatif murah dan terjangkau.
"Siapa
eksportir areng batok kelapa indonesia tadinya beli sepatu Bally,
sekarang beli sepatu yang murah buatan Indonesia," imbuhnya.
Rhenald
menjelaskan, jika saat ini produk-produk dari Indonesia yang menawarkan
harga murah telah banyak masuk ke pasar Uni Eropa sebagai pengganti
produk negara lain yang berharga lebih mahal.
"Saya sudah lihat di Eropa barang indonesia banyak masuk cuma yang banyak bawa itu orang Eropa," sebutnya.
Tetapi sayangnya, masyarakat Indonesia khususnya para pengusaha menurut
Rhenald belum melihat hal tersebut sebagai peluang. Malahan yang
memanfaatkan kondisi tersebut adalah pengusaha internasional.
"Orang
indonesia pasif jadi pedagang keliling internasional ini yang
memanfaatkan jadi mereka datang ke pameran-pameran terus mereka minta
alamatnya mereka pergi sendiri ke Cirebon, ke Yogya mereka borong,"
tutup Rhenald. (detik.com)
"Krisis di Eropa mengakibatkan orang di Eropa down shifting kemampuan daya belinya turun. Kemudian dia pindah konsumsinya yang tadinya mereka makan di restoran jadi makan di rumah sendiri, tadinya mereka barbeque pakai gas sekarang pakai arang batok kelapa," ungkap Guru Besar Universitas Indonesia (UI) dan dan juga pakar Entrepreneur, Rhenald Kasali di Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Beralihnya pola konsumsi masyarakat uni Eropa saat ini yang lebih memilih untuk menggunakan produk dengan harga murah, menurut Rhenald produk-produk dari Indonesia bisa menjadi salah satu pilihan karena menawarkan harga yang relatif murah dan terjangkau.
"Siapa eksportir areng batok kelapa indonesia tadinya beli sepatu Bally, sekarang beli sepatu yang murah buatan Indonesia," imbuhnya.
Rhenald menjelaskan, jika saat ini produk-produk dari Indonesia yang menawarkan harga murah telah banyak masuk ke pasar Uni Eropa sebagai pengganti produk negara lain yang berharga lebih mahal.
"Saya sudah lihat di Eropa barang indonesia banyak masuk cuma yang banyak bawa itu orang Eropa," sebutnya.
Tetapi sayangnya, masyarakat Indonesia khususnya para pengusaha menurut Rhenald belum melihat hal tersebut sebagai peluang. Malahan yang memanfaatkan kondisi tersebut adalah pengusaha internasional.
"Orang indonesia pasif jadi pedagang keliling internasional ini yang memanfaatkan jadi mereka datang ke pameran-pameran terus mereka minta alamatnya mereka pergi sendiri ke Cirebon, ke Yogya mereka borong," tutup Rhenald. (detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar